BERITA SUNDUL99 - JAPAN AIRLINES 123 adalah sebuah penerbangan rutin domestik
Jepang yang pada 12 Agustus 1985 jatuh di gunung Takamagahara, Ueno,
Jepang, kecelakaan ini menewaskan 520 penumpangnya dari 524 penumpang
(509 penumpang, dan 15 awak) . Terdapat 4 orang selamat dari kecelakaan
terburuk yang melibatkan 1 pesawat, dalam sejarah aviasi.
SEJARAH PESAWAT
 |
JA8119 pada tahun 1982 |
Pesawat yang digunakan dalam penerbangan ini adalah Boeing 747-146SR
(Short-Range) dengan registrasi JA8119
. B747
varian ini khusus, dengan jarak yang pendek namun kapasitas yang banyak
(cocok dengan Jepang karena penduduknya banyak dan lebih suka
berpergian dengan pesawat terbang). Pesawat ini dibuat pada tahun 1974,
dan telah mencapai 25030 jam terbang sebelum jatuh pada penerbangan 123.
KRONOLOGIS PENERBANGAN
 |
Rute Pesawaat Naas Tersebut |
Pesawat lepas landas dari landasan 6L Tokyo Haneda Airport pukul 1800 waktu setempat. Setelah 12 menit terbang,
Rear Pressure Bulkhead di
ekor pesawat sobek dan menyebabkan dekompresi pada kabin pesawat,
,menghancurkan beberapa jalur hydraulic, dan foto amatir yang tidak
sengaja mengambil foto JAL 123 menunjukan bahwa ekor pesawat juga patah.
 |
Foto Amatir Yang Tidak Sengaja Mengambil Gambar JAL 123 |
Pilot pun merubah kode transponder mereka menjadi squawk 7700 (berarti
pesawat berada dalam situasi darurat). dan ATC memberikan arah untuk
mereka kembali ke Bandara Haneda di Tokyo, dan ATC dari pusat pertahanan
militer Amerika, Yokota juga memberikan bantuan dengan meminjamkan
Landas Pacu Yokota untuk pendaratan darurat.
 |
Ilustrasi Komputer Ketika Pesawat Kehilangan Ekornya |
Pesawat naas itu telah kehilangan seluruh bagian ekornya, dan juga
kehilangan semua Sistem Hydraulics, sehingga pesawat tidak bisa
dikendalikan, dan mengalami
Phugoid Cycle (Pesawat naik dan turun dengan tidak teratur). Pilot juga mencoba untuk mengendalikan pesawat dengan memainkan
throttle Mesin
Jet pesawat, tetapi ini juga gagal. Pesawat yang mulai melenceng keluar
dari jalurnya dan secara tidak teratur berbelok kesana kemari, dan
turun ke ketinggian dibawah 7000 kaki, dan berputar putar di sekitar
pegunungan Gunma, hingga akhirnya pesawat terbalik dan jatuh di gunung
Takahamagama dengan ketinggian 5121 kaki.
EVAKUASI
 |
Pilot, Kopilot, dan Flight Engineer JAL 123 |
Pada saat pesawat jatuh di gunung, Penumpang yang selamat mengatakan
bahwa sebenarnya banyak yang selamat, tetapi karena penyelamatan dan
evakuasi yang lama, maka penumpang yang terluka parah tidak dapat
diselamatkan. Penumpang yang berhasil diselamatkan adalah 4 orang
perempuan yang duduk di bagian belakang pesawat.
Sebenarnya militer Amerika yang berada di Yokota telah menawarkan
bantuan penyelamatan untuk JAL 123 ini, tetapi ditolak oleh pihak
Jepang. Dengan alasan pihak Jepang dapat melakukan penyelamatan sendiri
dan bahkan menyuruh pihak militer Amerika untuk tidak memasuki area
kecelakaan tersebut.
Pihak medis menemukan bahwa beberapa penumpang ditemukan selamat dari kecelakaan tetapi meninggal karena shock, dan lain-lain.
INVESTIGASI
 |
Diagram Tentang Perbaikan Bulkhead |
Pesawat pernah mengalami perbaikan di bagian
Rear Pressure Bulkhead di bagian ekor, karena pada tahun 1978 pesawat mengalami Tailstrike di Osaka dan merusak
Rear Pressure Bulkhead
tersebut. Japan Airlines memanggil Boeing untuk memperbaiki kerusakan
tersebut, tetapi ternyata perbaikan tersebut tidak dilakukan dengan
benar. Karena salah pemasangan baut di bulkhead tersebut sehingga
menyebabkan Rear Pressure Bulkhead tersebut tidak kuat, dan akhirnya
pecah pada saat Penerbangan 123. Sehingga saat Bulkhead tersebut sobek
menghancurkan pipa-pipa Hydraulic dan
Vertical Stabilizer
pesawat, yang berada di bagian ekor pesawat, dengan hancurnya pipa
Hydraulic tersebut, maka pesawat tersebut tidak dapat dikendalikan.
 |
Rear Pressure Bulkhead Boeing 747 |
Setelah kecelakaan JAL 123, reputasi Japan Airlines rusak, dan penumpang
udara menyusut drastis. (mereka lebih memilih maskapai ANA (All Nippon
Airways) dibanding Japan Airlines.) dan teknisi yang bekerja di Haneda
membetulkan kerusakan bulkhead tersebut bunuh diri, karena merasa sangat
bersalah. dan juga presiden Japan Airlines mundur dari jabatanya. JAL
membayar sebesar 780 juta yen kepada korban kecelakaan tersebut.(
SUNDUL99)
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
KakiQQ Situs Judi Poker QQ Domino 99 Bandarq Online Terpercaya 2020
ReplyDeleteOfficial Website : Agen BandarQ
Visit : Agen BandarQ Online
KakiQQ Agen Judi Situs BandarQQ DominoQQ Online Terpercaya 2020
ReplyDeleteOfficial Website : Situs BandarQ
Visit : Agen BandarQ
Visit : Agen BandarQ Online
Visit : Situs BandarQ Online
Visit : BandarQ Online Terpercaya
Visit : Judi BandarQ Online